Hukum Pembuktian dalam Perkara Pidana dan Perdata     Edit







67000
  • Detail Produk

    • Penulis            Dr. Rahman Amin, S.H., M.H.
    • Halaman              xiv, 193 hlm
    • ISBN               978-623-02-0751-8
    • Ketersediaan   Pesan Dulu
    • Tahun               2020


  • Buku Ajar Hukum Perdata
  • Disclaimer: Anda membeli buku asli bukan bajakan

Dalam proses beracara di pengadilan, pembuktian merupakan suatu hal yang krusial, baik dalam perkara pidana maupun perkara perdata. Melalui upaya pembuktian yang dilakukan oleh penegak hukum dalam perkara pidana maupun oleh para pihak yakni penggugat dan tergugat yang berperkara perdata dapat menjadi bahan pertimbangan hakim dalam menjatuhkan putusan terhadap suatu perkara yang sedang diperiksa dan diadilinya.

Dalam perkara perdata, pembuktian bertujuan untuk menemukan kebenaran formil terhadap suatu perkara antara para pihak berkaitan dengan sengketa kepemilikan hak atas barang atau benda tertentu. Sementara dalam perkara pidana, pembuktian bertujuan untuk mencari dan mendapatkan kebenaran materil, yaitu kebenaran yang selengkap-lengkapnya dari suatu perkara pidana dengan menerapkan ketentuan hukum acara yang jujur dan tepat untuk mencari siapakah pelaku yang dapat didakwakan melakukan suatu pelanggaran hukum, dan selanjutnya meminta pemeriksaan dan putusan dari pengadilan guna menemukan apakah terbukti bahwa suatu tindak pidana telah dilakukan dan apakah orang yang didakwa itu dapat dipersalahkan.

Pada prinsipnya, hukum pembuktian merupakan ketentuan-ketentuan mengenai pembuktian yang meliputi alat bukti, barang bukti, cara mengumpulkan dan memperoleh alat bukti, sampai pada penyampaian bukti di pengadilan, serta kekuatan pembuktian dan beban pembuktian. Riduan Syahrani memberikan pengertian bahwa pembuktian merupakan penyajian alat-alat bukti yang sah menurut hukum kepada hakim yang memeriksa suatu perkara guna memberikan kepastian hukum tentang kebenaran peristiwa yang dikemukakan. Sementara R. Subekti mendefinisikan pembuktian merupakan kegiatan meyakinkan hakim mengenai kebenaran dalil-dalil yang dikemukakan dalam suatu persengketaan yang hanya diperlukan dalam persengketaan atau perkara di muka hakim atau pengadilan.

Berdasarkan teori hukum pembuktian sebagaimana disebutkan di atas, hukum pembuktian menentukan ke pundak siapa beban pembuktian (burden of proof, burden of producing evidence) harus diletakkan. Hal ini karena di pundak siapa beban pembuktian diletakkan oleh hukum, menjadi bahan pertimbangan hakim dalam menjatuhkan putusan terhadap suatu perkara yang sedang diperiksa dan diadili, dan akan menentukan secara langsung bagaimana akhir dari suatu proses hukum di pengadilan. Dengan demikian, putusan yang dihasilkan diharapkan dapat mencapai tujuan dari hukum itu sendiri yaitu keadilan, ketertiban, kepastian dan kemanfaatan bagi masyarakat.






Buku Ajar Hukum Perdata     Edit







75000
  • Detail Produk

    • Penulis            Ronald Saija dan Roger F.X.V. Letsoin
    • Halaman              ix, 174 hlm
    • ISBN               978-602-280-473-4
    • Ketersediaan   Pesan Dulu
    • Tahun               2020


  • Buku Ajar Hukum Perdata
  • Disclaimer: Anda membeli buku asli bukan bajakan

Buku ini terdiri dari beberapa bab. Bab pertama berisi tentang pendahuluan, bab dua membahas tentang hukum perkawinan, bab tiga membahas tentang hukum benda, bab empat membahas tentang hukum jaminan, bab lima membahas tentang hukum waris, bab enam membahas tentang hukum perikatan, dan bab tujuh membahas tentang transaksi e-commerce.

Yang dimaksud dengan hukum perdata adalah hukum yang mengatur hubungan antara perorangan di dalam masyarakat. Perkataan hukum perdata dalam arti yang luas meliputi semua hukum privat materiil dan dapat dikatakan sebagai lawan dari hukum pidana. Untuk hukum privat materiil ini ada juga yang menggunakan dengan perkataan hukum sipil, tapi oleh perkataan sipil juga digunakan sebagai lawan dari militer, maka yang lebih umum digunakan nama Hukum Perdata saja, untuk segenap peraturan hukum privat materiil. Pengertian dari hukum privat (hukum perdata materiil) adalah hukum yang memuat segala peraturan yang mengatur hubungan antar perseorangan di dalam masyarakat dan kepentingan dari masing-masing orang bersangkutan. Dalam arti hak dan kewajiban seseoang dengan sesuatu pihak secara timbal balik dalam hubungannya terhadap orang lain di dalam suatu masyarakat tertentu.

Sejarah membuktikan bahwa hukum perdata yang saat ini berlaku di Indonesia, tidak lepas dari sejarah hukum perdata Eropa. Bermula dari benua Eropa, terutama di Eropa Kontinental berlaku hukum perdata Romawi, disamping adanya hukum tertulis dan hukum kebiasaan setempat. Diterimanya hukum perdata Romawi pada waktu itu sebagai hukum asli dari negara-negara di Eropa, oleh karena keadaan hukum di Eropa kacau balau, dimana tiap-tiap daerah selain mempunyai peraturan-peraturan sendiri, juga peraturan setiap daerah itu berbeda-beda. Pada tahun 1804 atas prakarsa Napoleon Bonaparte terhimpun hukum perdata dalam satu kumpulan peraturan yang bernama “Code Civil de Francais” yang disebut “Code Napoleon”. Karena Code Civil des Francais merupakan sebagian dari Code Napoleon. Sebagai perunjuk penyusunan Code Civil ini dipergunakan karangan dari beberapa ahli hukum antara lain Dumoilin, Domat dan Pothies, disamping itu juga dipergunakan Hukum Bumi Putra Lama, Hukum Jemonia, dan Hukum Cononick.







Analisis Kebutuhan Anak Usia Dini     Edit







80000
  • Detail Produk

    • Penulis            Dr. MA. Muazar Habibi, S.Psi., M.Pd.
    • Halaman              x, 204 hlm
    • ISBN               978-602-280-635-6
    • Ketersediaan   Pesan Dulu
    • Tahun               2020


  • Analisis Kebutuhan Anak Usia Dini
  • Disclaimer: Anda membeli buku asli bukan bajakan

Dimensi-dimensi perkembangan anak—fisik, sosial, emosi, kognitif, dan spiritual—berhubungan erat satu sama lain. Perubahan dalam satu dimensi memengaruhi dan dipengaruhi oleh dimensi lain. Perkembangan dalam satu dimensi dapat membatasi atau memfasilitasi per-kembangan pada dimensi-dimensi lainnya (Sroufe, Cooper, & DeHart 1992; Kostelnik, Soderman, & Whiren, 1993).

Sebagai contoh, ketika para bayi mulai belajar berjalan, kemampuan mereka untuk menjelajahi lingkungan menjadi meluas dan pergerakan mereka ini, pada gilirannya, memengaruhi perkembangan kognitif mereka. Demikian juga perkembangan dalam keterampilan berbahasa memengaruhi kemampuan anak-anak untuk membangun hubungan-hubungan sosial dengan orang dewasa dan anak-anak yang lain, dan pada gilirannya keterampilan-keterampilan dalam interaksi sosial ini dapat mendukung atau menghambat perkembangan bahasa mereka.

Karena dimensi-dimensi perkembangan tersebut berhubungan satu sama lain, kita seharusnya menyadari Analisis kebutuhan betul hal ini dan menggunakan kesadaran ini untuk mengorganisasikan pengalaman-pengalam belajar anak, membantu anak-anak berkembang secara optimal dalam semua dimensi perkembangan dirinya. Sebagai pendidik, misalnya, kesadaran akan adanya hubungan antarsemua bagian perkembangan ini, bermanfaat untuk perencanaan kurikulum untuk berbagai kelompok usia anak. Kurikulum untuk bayi, anak-anak batita (bayi sampai usia tiga tahun), dan anak usia prasekolah hampir pasti digerakkan oleh kebutuhan untuk mendukung perkembangan yang sehat pada semua bagian diri anak. Sementara untuk anak-anak usia sekolah dasar perencanaan kurikulum diarahkan sebagai usaha-usaha untuk membantu anak-anak mengembangkan pemahaman-pemahaman konseptual yang dapat diaplikasikan pada mata pelajaran yang dipelajari.








Psikologi Industri Dan Organisasi     Edit







90000
  • Detail Produk

    • Penulis            Hany Azza Umama
    • Halaman              xii, 105 hlm
    • ISBN               978-623-209-047-7
    • Ketersediaan   Pesan Dulu
    • Tahun               2019


  • Psikologi Industri Dan Organisasi
  • Disclaimer: Anda membeli buku asli bukan bajakan

Buku ini terdiri dari beberapa bab. Bab pertama membahas tentang pengertian dan wawasan psikologi industri dan organisasi, bab dua membahas tentang seleksi dan penempatan tenaga kerja, bab tiga membahas tentang pelatihan dan pengembangan, bab empat membahas tentang kondisi kerja dan psikologi kerekayasaan, dan bab lima membahas tentang kepemimpinan dalam perusahaan.

Adapun bab enam membahas tentang organisasi dan kelompok kerja, bab tujuh membahas tentang pengembangan dan budaya organisasi, bab delapan membahas tentang penilaian kinerja, bab sembilan membahas tentang motivasi kerja, bab sepuluh membahas tentang kepuasan kerja, dan bab sebelas membahas tentang stres kerja.

Psikologi berasal dari 2 kata, logos yang berarti ilmu dan psicho yang berarti jiwa. Wundt (davidof, 1981) menyatakan bahwa psikologi adalah “the science of human consciousness”. Sedangkan Sartin, dkk (1967) menyatakan bahwa psikologi adalah “the science of human behavior”. Dengan demikian psikologi berarti ilmu yang mempelajari gejala-gejala kejiwaan manusia (Munandar, 2014) Ilmu psikologi industri dan organisasi digunakan sebagai dasar dalam menangani masalah industri dan organisasi.

Karena ilmu psikologi industri dan organisasi membahas mengenai, pengetahuan tentang pekerjaan, kesediaan tenaga kerja untuk melakukan pekerjaan, kepuasan perusahaan dan tenaga kerja, produk yang bermanfaat bagi konsumen, bagaimana memberikan informasi kepada konsumen tentang manfaat dari suatu produk, dll yang tentunya informasi ini dapat berguna bagi organisasi maupun tenaga kerja. Jika ditinjau dari segi manusia, dalam proses input perusahaan melakukan proses seleksi dan penempatan tenaga kerja. Dan dalam proses pengolahan, perusahaan seringkali melakukan pelatihan, pengembangan, menyesuaikan penggunaan mesin dengan manusia agar efektif dan efisien, melakukan kepemimpinan, menerapkan dan mengembangkan budaya organisasi agar mendapatkan output yang baik, yaitu motivasi kerja yang baik, kepuasan kerja yang tinggi, stress kerja yang cukup, keselamatan kerja, dll.









Ajar Pengayaan Psikologi Sosial Menyusun Rekayasa Emosi Antarkelompok     Edit







50000
  • Detail Produk

    • Penulis            Fadjri Kirana Anggarani, S.Psi., M.A.
    • Halaman              viii, 35 hlm
    • ISBN               978-623-02-2787-5
    • Ketersediaan   Pesan Dulu
    • Tahun               2021


  • Ajar Pengayaan Psikologi Sosial Menyusun Rekayasa Emosi Antarkelompok
  • Disclaimer: Anda membeli buku asli bukan bajakan

Buku Ajar Pengayaan Psikologi Sosial Menyusun Rekayasa Emosi Antarkelompok’ ini merupakan buku ajar yang disusun oleh Fadjri Kirana Anggarani, dkk. Buku ajar ini muncul dari permasalahan keberagaman kelompok dalam masyarakat Indonesia yang cenderung menimbulkan dikotomi dalam kelompok dan luar kelompok. Dikotomi tersebut memberikan beberapa implikasi, salah satunya adalah munculnya emosi antarkelompok. Emosi yang bersifat negatif perlu dicegah agar harmoni sosial mampu terwujud dalam masyarakat. Melalui pembelajaran pengenalan emosi-emosi yang mungkin muncul dari gambar dan berita, memberikan peluang bagi pembaca untuk belajar mengenali emosi diri. Pengenalan ini ditunjukkan agar pembaca mampu menyadari emosi antarkelompok yang muncul ketika dihadapkan pada stimulus yang berasal dari kelompok yang berbeda, dalam hal ini adalah wanita bercadar. Semoga apa yang penulis harapkan dapat tercapai untuk mewujudkan Indonesia aman dan damai.









Bimbingan dan Konseling Belajar     Edit







75000
  • Detail Produk

    • Penulis            Abdul Saman & Agustan Arifin.
    • Halaman              viii, 173 hlm
    • ISBN               978-602-453-828-6
    • Ketersediaan   Pesan Dulu
    • Tahun               2018


  • Bimbingan dan Konseling Belajar
  • Disclaimer: Anda membeli buku asli bukan bajakan

Buku ini terdiri dari beberapa bab. Bab pertama membahas tentang bimbingan konseling, bab dua tentang hakikat belajar, bab tiga tentang bimbingan belajar, bab empat tentang kesulitan belajar, bab lima tentang motivasi belajar, bab enam tentang belajar efektif, dan yang terakhir bab tujuh tentang teknik bimbingan & konseling belajar.

Layanan bimbingan dan konseling dari manusia, untuk manusia dan oleh mansusia (Prayitno, 1994). Dari manusia mengandung arti bahwa layanan tersebut diselenggarakan berdasarkan hakikat keberadaan manusia  dengan segenap dimensi kemanusiaannya dan untuk manusia memiliki arti pelayanan tersebut diselengarakan demi tujuan-tujuan mulia dan positif bagi kehidupan manusia menuju manusia seutuhnya baik sebagai manusia individu maupun kelompok. Oleh manusia mengandung arti bahwa penyelenggaraaan kegiatan dilakukan oleh manusia dengan segenap derajat, martabat, dan keunikan masing-masing yang terlibat di dalamnya.

Dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling mengacu pada sistem operasional pendidikan di sekolah  yang penyelenggaraannya terdiri dari tiga komponen yang merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dalam membantu peserta didik untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya. Tiga komponen yang dimaksud adalah (1) bidang bimbingan dan konseling yang berkenaan dengan pembentukan kepribadian dan kesejahteraan peserta didik atau pembentukan kepribadian, (2) bidang pengembangan intelektual dan skill (pengajaran dan pelatihan) berkenaan dengan kurikulum, (3) monitoring dan supervise atau kepemimpinan dan administrasi. Perbedaan menyangkut kapasitas intelektual, keterampilan, motivasi, persepsi, sikap, kemampuan, minat, latar belakang kehidupan keluarga dan lain-lain. Perbedaan ini cenderung akan mengakibatkan adanya perbedaan pula dalam belajar. Setiap anak atau siswa baik dalam kecepatan belajarnya maupun keberhasilan yang dicapai siswa itu sendiri.









Bibliotherapy Untuk Menolong Peserta Didik     Edit







45000
  • Detail Produk

    • Penulis            Dra. Sri Narti, M.Pd.
    • Halaman              viii, 119 hlm
    • ISBN               978-623-02-0678-8
    • Ketersediaan   Pesan Dulu
    • Tahun               2020


  • Bibliotherapy Untuk Menolong Peserta Didik
  • Disclaimer: Anda membeli buku asli bukan bajakan

Bibliotherapy sebagai sebuah teknik dalam kegiatan layanan bimbingan dan konseling pada saat ini sedang menjadi sebuah kebutuhan di mana dunia informasi berbasis bacaan telah begitu akrab dengan masyarakat yang juga mengalami permasalahan dalam kehidupan mereka.

Bibliotherapy sering disebut juga terapi membaca yang di dalam prosesnya individu yang mengalami masalah diminta membaca buku-buku yang bersifat menolong dirinya dan memotivasi agar mempercepat penyembuhan.

Aktivitas membaca dalam bibliotherapy menggunakan buku yang sesuai dengan usia yang diterapi atau ditolong, biasanya dilanjutkan dengan diskusi sesuai dengan topik masalah kehidupan yang sesuai dengan kondisi yang sedang dialami.

Bibliotherapy digunakan oleh konselor sekolah, pekerja sosial, perawat kesehatan, guru, dan pustakawan. Penggunaan buku sebagai terapi untuk mendukung kebutuhan anak dalam memproses informasi untuk meningkatkan pemahaman dan meningkatkan kesadaran dalam masalah yang dialami.

Bibliotherapy atau terapi pustaka ini mencakup tugas membaca bahan bacaan yang terseleksi, terencana, dan terarah sebagai suatu prosedur treatment atau tindakan menolong dengan tujuan penyembuhan karena diyakini bahwa membaca dapat memengaruhi sikap, perasaan, dan perilaku individu sesuai dengan yang diharapkan.

Penggunaan terapi pustaka atau bibliotherapy  sebagai salah satu alternatif terapi atau tindakan menolong dalam menangani berbagai permasalahan pada remaja yang perlu dipertimbangkan. Hal ini, disebabkan karena bibliotherapy dapat merangsang individu untuk berpikir dan dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja serta melibatkan kemandirian dan partisipasi individu yang bersangkutan secara penuh sehingga hasilnya cukup efektif.









Order mudah! via WhatsApp.

Instant Checkout dengan Contact Form WhatsApp.

Online 1x24 Jam!

Apapun pesananmu, CS (Customer Service) kami akan dengan senang hati untuk melayani.. :)

Kualitas Terbaik!

Kami memastikan, produk yang kami kirim sesuai dengan Ekspektasi pembeli.
1 Butuh bantuan?

×